Proyek SMAN 1 Kampung Laut Mangkrak

KAMPUNG LAUT, (Cimed) – Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga pula, mungkin itu pepatah yang tepat untuk SMA Negeri 1 Kampung Laut. Bagaimana tidak, sudah minim sarana dan prasarana, giliran ada pembangunan gedung yang sedianya untuk lab IPA pun mangkrak. Proyek yang semestinya selesai pada akhir tahun 2009, hingga menjelang tahun ajaran baru ini tak kunjung tuntas.

Tak pelak mangkraknya gedung lab IPA ini disebut-sebut menjadi salah satu faktor atas kegagalan Ujian Nasional (UN) seluruh siswa sekolah yang berada di kawasan Laguna Segara Anakan ini.

Dari pantauan CILACAPMEDIA.com, bangunan yang terdiri dari tiga ruang tersebut kini ditinggalkan begitu saja oleh pemborongnya. Tidak ada tanda-tanda pemborong dan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olaharaga (Disdikpora) Cilacap ingin merampungkan pembangunan yang bersumber dari bantuan Diknas Provinsi Jawa Tengah ini.

Kondisi proyek gedung lab IPA yang letaknya disamping ruang kelas yang ada dan berhadapan dengan ruang guru itu kondisinya memang memprihatinkan. Kayu-kayu bekas penahan bangunan tampak berhamburan di sekitar lokasi. Rangka atap bangunan pun baru terpasang sebagian, begitu juga dinding yang tampak masih pasangan batu-bata. Mengapa dan bagaimana proyek gedung lab IPA tersebut bisa mangkrak?

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kampung Laut, M. Unggul Wibowo saat dikonfirmasi mengaku tidak tahu menahu tentang hal ini.

“Masalah tekhnisnya kenapa bangunan itu mangkrak saya tidak tahu, karena sudah dikerjakan tahun 2009 lalu. Sementara kepala sekolah yang lama dan mengetahui persis masalah ini sudah pindah ke sekolah lain. Saya baru menjabat kepala sekolah di sini Bulan Maret 2010,” ujarnya.

Menurut dia, untuk lebih jelasnya silahkan tanyakan ke Disdikpora Cilacap.

Sementara itu, Ketua Komite Sekolah SMA Negeri 1 Kampung Laut, Miarto mengaku kecewa atas proyek yang tidak selesai-selesai ini. Sebab berpengaruh pada proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

Dia juga menyayangkan adanya pihak yang melaporkan kondisi proyek yang sebetulnya baru sekitar 50 persen tapi dalam laporannya sudah mendekati final.

Terlebih, lanjut dia, pada saat pekerjaan berlangsung pihak komite menolak pemasangan rangka atap karena diduga menggunakan kayu kelapa muda yang mudah keropos.

Secara terpisah Ketua Dewan Pendidikan Cilacap Soedarno mengaku prihatin dengan kondisi tersebut, tapi ia berharap proyek bisa segera diselesaikan mengingat sebentar lagi penerimaan siswa baru.

Sumber : Cilacapmedia.com

0 komentar:

Posting Komentar

Pesan Anda Ilmu Bagi Kami